Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Peluang Segitiga Emas (1)

Rabu, 27 Mei 2015

BUPATI Irsyad Yusuf memang baru dua tahun menjabat. Namun di tangan adik kandung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Pasuruan menjadi kawasan bisnis yang vital di Jawa Timur. Padahal dulu Pasuruan sekadar perlintasan dari Surabaya menuju Banyuwangi atau Malang.

Meski menjadi kawasan yang strategis, Irsyad tidak terobsesi membangun proyek mercusuar. Alumnus Pondok Pesantren Denanyar, Jombang itu lebih memprioritaskan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM). Produk-produk lokal Pasuruan pun didorong untuk maju dengan berbagai fasilitas dan insentif. Hasilnya pun sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Pemkab pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk Baksyacaraka Award. Penghargaan dari Menko Kesra di era Agung Laksono itu diberikan kepada Pasuruan sebagai kabupaten terbaik se-Indonesia dalam mendorong budaya kreatif masyarakat.


Menurut Irsyad, Pasuruan memiliki potensi daerah yang besar di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata. ”Peran Pemkab adalah mengembangkan kualitas SDM, membantu permodalan, dan memberikan sarana prasarana,” kata Irsyad saat diwawancarai Jawa Pos di pendapa Kabupaten Pasuruan Senin (2/2).

Salah satu contoh adalah kawasan agropolitan Tutur. Kawasan Tutur merupakan pusat penghasil apel, sapi perah, bunga krisan, dan paprika. Untuk apel, Pasuruan merupakan produsen terbanyak. Bukan Malang atau Batu. ”Para pengusaha kecil diberi pinjaman lunak agar usahanya berkembang,” ujar Irsyad.

Pasuruan juga penghasil durian dan mangga yang cukup terkenal. Mangga Pasuruan, Klon 21, diklaim sebagai varitas mangga gadung terbaik. Buahnya sangat manis dan tebal. Cara makannya, buah dipotong separo, lalu buahnya disendok.

Para petani holtikultura diberi pelatihan, bantuan modal, dan diberi kesempatan untuk studi banding ke daerah lain. Produksi produksi holtikultura cukup besar. Untuk apel, dengan 2,9 juta pohon, Pasuruan memproduksi 140.284 ton. Kemudian mangga Klon 21 produksinya mencapai 182.237 ton. Sedangkan produksi durian mencapai 84.670 ton dengan 619.385 pohon. ”Kami juga menyiapkan dua sentra buah, yakni di Bangil dan dekat makam Cheng Ho,” jelasnya.

Selain buah, juga terlihat berkembang. Pasuruan memiliki 660 ribu m2 lahan bunga Krisan dan 6,6 juta m2 lahan bunga Sedap Malam. Bunga-bunga itu dipasarkan di pasar bunga di Surabaya, Malang, dan Bali.

Di Tutur dan juga Grati maupun Puspo, terdapat tiga peternakan sapi. Di sana ada beberapa perusahaan yakni KSP Setia Kawan. KSP Suka Makmur, PT Sekar Tanjung, Nestle, dan Indolakto.

Tidak hanya agropolitan, Pasuruan juga mengembangkan Minapolitan atau kawasan perikanan. Produksi ikan di Pasuruan mencapai 22 juta ton sehari. Tidak hanya itu, Pemkab Pasuruan juga mendorong sektor kerajinan seperti bordir, bayik, mebel, dan perak. Sentra mebel dan kerajinan Pasuruan pun sudah dibuka.

Dengan APBD Rp 2,4 triliun, Irsyad cukup leluasa memberikan bantuan dan fasilitas kepada pelaku usaka kecil di Pasuruan. Sebagai putra asli Pasuruan dan pernah memimpin DPRD Pasuruan, Iryad tahu betul daerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. ”2015, prioritas pembangunan di kabupaten Pasuruan adalah pengembangan pertanian dan ekonomi kerakyatan. Jadi tahun ini adalah tahunnya UKM dan IKM,” ujar ketua DPC PKB Pasuruan itu.(tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar