Ini Kisah TKI Penjaga Masjid Nabi di Madinah

Senin, 01 Juni 2015

TRIBUNNEWS.COM - Di Arab Saudi terdapat Ka'bah berada dalam lingkungan masjid suci dan menjadi kiblat dalam shalat umat Islam yaitu Masjidil Haram di kota Makah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Madinah adalah kota yang dikenal penduduknya sangat ramah dan santun kepada pengunjung, dimana terdapat makam Nabi Muhammad dan dua sahabatya yaitu Abubakar Sidik dan Umar bin Khatab.

Masjid yang luasnya sekitar satu lapangan bola itu, dirawat oleh ratusan penjaga yang berasal dari berbagai negara di dunia. Minimal ada 150 orang berasal dari Indonesia, seperti ditulis hidayatullah, Senin (28/6).

Masjid yang semula hanya sebuah bangunan kecil, di sebelah rumah Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Yastrib (Madinah) itu mengalami perluasan berulang kali.
Masjid ini penting dan menjadi bagian dari kewajiban setiap jamaah haji untuk melaksanakan shalat di dalamnya. 


Otomatis jamaah haji Indonesia yang tahun ini berjumlah sekitar 210 ribu atau setara dengan 10 persen penduduk muslimnya tentu juga mengunjunginya.
Yang sering dibahas pemerintah dan DPR adalalah jarak pemondokan jamaah haji dengan Masjidil Haram di Makah karena kegiatan ibadah haji lebih banyak di kota Makah.
Semakin jauh dari masjid maka lebih murah. 

Tahun 2010 nanti, diperkirakan jarak pondokan berjarak antara 700 meter hingga 3 kilometer, disediakan kendaraan bus. Di beberapa provinsi di Indonesia harus antre 3-7 tahun untuk bisa berangkat haji tergantung banyaknya waiting list (daftar tunggu).

Mereka berkewajiban menjaga  masjid yang sudah berusia sekitar 1.400 tahun itu harus tetap bersih.
Alquran tertata kembali setelah dibaca dan air zam-zam di tong-tong bundar berwarna coklat tetap terisi.
  
Usman (40) seorang penjaga masjid Nabawi asal Indonesia bekerja di masjid yang kubah aslinya berwarna hijau itu, kebagian tugas untuk memastikan bahwa  air zam-zam selalu tersedia.

Pria kelahiran Pandeglang, Banten itu sudah tiga tahun bekerja di Masjid Nabi.
Selama tiga tahun di Madinah sudah sempat melaksanakan ibadah haji 3 kali.
Dan saat ini dia menjalani kontrak kerja kedua setiap 3 tahun.
Dengan gaji 529 real perbulan (satu real setara Rp 2.500).

Selain Usman, ada juga Mastur Husin (23)  yang juga tamatan tsanawiyah pesantren non kelas.
Dia bertugas membersihkan air zam zam yang berceceran di lantai alias tukang pel.
Pekerjaan yang dirasakan berat adalah saat bulan Ramadhan dimana ribuan jamaah melaksanakan shalat Tarwih selama sebulan penuh.

Dia bertutur, dalam pelaksanaan shalat Tarawih itu sering ada orang tua yang terkencing atau muntah karena saking panjangnya imam membaca surat dalam Alquran, terutama 10 hari terakhir menjelang Idul Fitri.

Dengan tugas itu, maka dia bersama teman sepekerjaan tidak boleh melaksanakan shalat Tarawih bersamaan demi melayani jamaah yang bermasalah.

Husein menyatakan baru berhenti bekerja jika kedua orang tua sudah menunaikan ibadah haji.
  
TKI lainnya adalah Aiman (31) asal  Cianjur, Jawa Barat.

Ia sebelumnya bekerja di masjid Quba selama empat bulan kemudian dipindahkan ke Masjid Nabawi.
Dia yang lulusan SD hanya bertugas merapikan kitab suci Alquran yang usai dibaca oleh jamaah.
    
Selain TKI itu masih banyak lagi pekerja asal Indonesia yang bekerja di sektor lain seperti tenaga hotel maupun restoran.
Cuaca di kota Madinah sering panas bahkan hingga mencapai 40 derajat celcius.
Panas menyengat tidak hanya pada sinar matahari tetapi juga angin yang berhembus.

1 komentar

  1. Assalamualaikum wr.wb,saya mbah dewi ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada AKI NYALI atas bantuanya
    kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan dan berkat bantuan AKI pula yang telah memberikan
    angka ritual kepada saya yaitu 4D dan alhamdulillah berhasil..sekali lagi makasih yaa AKI karna waktu itu saya
    cuma bermodalkan uang cuma 100rb dan akhirnya bisa melanjutkan bisnis saya lagi dan kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari sebelumnya,bagi anda yg
    ingin seperti saya silahkan HUB AKI di nomor hpnya: 0821-1672-2552 atau >>KLIK DISINI<<
    dan ramalan

    BalasHapus